Senin, 08 September 2014

5. Ulasan Tentang Film Indonesia part 2

Laskar Pelangi

Film yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata ini memikat jutaan hati penontonnya karena isinya yang sarat nilai dan pesan moral. Dirilis pada 2008, Laskar Pelangi ditonton oleh hampir 4.6 juta orang dan menjadi film yang fenomenal.
Selain diputar di Indonesia, Laskar Pelangi juga lolos Festival Film Berlin (2009), menjadi film tamu di Zlin International Film Festival, Ceko, dan diputar di beberapa negara lainnya. Di mana pun film ini diputar, bioskop selalu padat penonton. Bahkan, mereka rela mengatre berjam-jam demi mendapatkan tiketnya. Ketika diputar di luar negeripun, penonton berkebangsaan asing menyatakan pujian terhadap film ini.
Film Laskar Pelangi merupakan adaptasi dari nover garapan Andrea Hirata. Novel Laskar Pelangi yang disebut juga sebagai autobiografi Andrea Hirata ini merupakan salah satu dari tetralogi karya yang diciptakannya. Setelah Laskar Pelangi, novel lainnya yang merupakan lanjutan kisah ini adalah Sang Pemimpi, Maryamah Karpov, dan Edensor.
Tentu saja, novel ini sangat memperkaya karya sastra Indonesia dan perfilman Indonesia yang selama ini tertidur cukup lama. Film Laskar Pelangi merupakan film terlaris di era baru ini yang ditonton oleh 4,6 juta orang. Laskar Pelangi juga masuk ke dalam urutan keempat sebagai film yang paling banyak ditonton. Pada urutan pertama, film yang paling banyak ditonton adalah Jelangkung (5,7 Juta), disusul dengan Pocong 2 (5,1 Juta), dan di urutan ketiga adalah Ada Apa dengan Cinta (4,9 Juta). Keberhasilan ini juga merupakan hasil jerih payah seluruh kru film dan para artisnya. Film ini disutradarai oleh Riri Riza. Skenario film ditulis oleh Salman Aristo dan dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Pemerannya diambil dari anak-anak berbakat dari Belitung asli yang berkolaborasi dengan 12 aktor terbaik Indonesia. Lokasi shooting film inipun berada di Belitung.
Film Laskar Pelangi tak hanya istimewa dengan cerita dan pemerannya. Soundtrack Laskar Pelangipun dinyanyikan oleh Band papan atas Indonesia, Nidji. Makna lirik yang terdapat di dalamnya sangat menggambarkan laskar pelangi dengan unsur bahasa puitis. Tak heran jika lagu dengan judul yang sama dengan filmnyapun disukai oleh masyarakat Indonesia.
Nilai Moral dan Pendidikan
 Sebagian dari 4,6 juta penonton pasti meneteskan air mata ketika melihat perjuangan Laskar Pelangi ini. Bahkan, bisa jadi Andapun salah satu dari penonton yang terharu melihat kisah ini.  Latar dalam film yang mencoba menghadirkan latar asli SD Muhammadiyah di Belitung ini terasa sangat nyata. Apalagi, tokoh-tokoh di dalamnyapun menggunakan bahasa yang sama sekali tidak terkesan dibuat-buat.
Melalui cerita yang mengharukan dan penampilan tokoh-tokoh yang luar biasa, Laskar Pelangi telah memberikan sebuah cerita dengan kandungan nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya. Bagaimana tidak, cerita yang mengangkat tema tentang perjuangan anak-anak dalam pendidikan ini memang memberikan suatu gambaran yang nyata bahwa sekolah jelek bukan halangan untuk menjadi murid luar biasa.
Nilai pendidikan dalam film ini tampak ketika tim Laskar Pelangi dari SD pelosok harus melaksanakan ujian bersama dengan anak-anak SD PN Timah. Dua dunia yag berbeda ini disatukan dalam sebuah adegan yang sangat menakjubkan. Anak-anak SD PN Timah yang terlihat bersih dan rapi ini berada satu ruangan dengan anak-anak laskar pelangi yang kumuh dan tidak bersepatu.
Namun, ada sebuah nilai moral dan pendidikan yang terdapat di dalamnya. Hal itu terlihat pada kebiasaan orang yang hanya menilai orang lain dari sisi luar serta penampilan. Jika dilihat sekilas, anak-anak SD PN Timah tentu lebih unggul tetapi Laskar Pelangi telah membuktikan bahwa anggapan tersebut tak selalu benar.
Menjadi Inspirasi
Cerita yang sangat menyentuh hati dan mengobarkan semangat ini tentu bukan hanya sekedar hiburan. Film garapan Andrea Hirata yang ditonton orang dari seluruh dunia telah memberikan inspirasi. Semua orang memiliki kesempatan yang sama. Meski harus diperjuangkan, impian itu pasti jadi kenyataan jika diraih dengan sikap tak gentar.  
Anak-anak pelosok memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi orang sukses. Demikian juga anak-anak Indonesia yag berseragam bagus, bersekolah di tempat yang megah, bahkan berasal dari keluarga kaya raya, tak menjamin kualitas yang dimilikinyapun bagus. Kemiskinan dan keterbelakangan seakan-akan menjadi jembatan yang memisahkan pendidikan di Indonesia selama ini. Namun, film laskar pelangi telah membuktikan bahwa setiap orang memiliki kelebihan yang dia perjuangkan untuk mewujudkan mimpinya.

Sebuah awal kehidupan yang terperosok ke dalam jurang kemiskinan dan jurang kelemahan akan membangun sebuah perjuangan untuk merangkak menuju ke atas. Kalau perlu, berlari untuk mencapai puncak impian. Tentu saja ini adalah inpirasi bagi siapa saja yang memiliki impian, atau yang sedang mencari mimpinya. Bahkan, untuk menjalani kehidupan yang tadinya dianggap sangat terpuruk. Laskar Pelangi menumbuhkan api kecil yang semakin lama semakin membara di dalam hati yang gelap gulita.

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar