Hubungan antara psikologi dan komunikasi
dapat dilihat dua aspek yaitu ;
1. Secara historis :
a. Sesungguhnya psikologi adalah akar
dari ilmu komunikasi, selain sosiologi, antropologi, dan filsafat.
b. Founding fathers ilmu komunikasi juga terdiri dari sarjana psikologi
seperti Wilbur schraam, Kurt Lewin, Paul Lazarfeld dan Carl I Hovland.
2. Secara taxonomi keilmuan
Komunikasi merupakan instrumen atau bagian dari psikologi sosial sebagai
sarana memenuhi kebutuhan dorongan untuk berhubungan dengan orang lain.
Meskipun begitu komunikasi bukan sub disiplin dari psikologi, apa yang
menjadi bahan kajian dalam komunikasi juga dipelajari dalam psikologi.
Pendekatan psikologi komunikasi
Psikologi memandang komunikasi dengan
makna yang lebih luas yang meliputi penyampaian energi alat indera ke otak,
proses saling pengaruh di antara berbagai sistem organisme dan diantara
organisme. Oleh karena itu bila komunikasi didefinisikan melalui
pendekatan/prespektif psikologi akan didapatkan pengertian sebagai
berikut :
“ the process by which an individual transmitt the
stimuli to modify the behavior of other individual” (Hovland & Janis)
(Psikologi adalah proses individu menyampaikan
stimulus untuk merubah/mempengaruhi perilaku individu lain)
Menurut Aubrey Fisher ada empat
pendekatan psikologi pada komunikasi yang meliputi 4 tahapan yaitu :
a.
Penerimaan stimuli secara inderawi (sensory reception of stimuli)
b.
Proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal mediation of
stimuli)
c.
Prediksi respon (predictions of respon)
d.
Peneguhan respon (reinforcement of response)
Psikologi melihat komunikasi dari dikenainya indera manusia oleh stimuli
(berbentuk pesan, suara, warna dsb). Stimuli tersebut diolah dalam jiwa yang
tidak terlihat (tangeable). Kesimpulan dari proses dalam jiwa tersebut
terdapat dalam respon yang tampak. Respon pada masa lalu dapat digunakan untuk
meramal respon masa datang. Jika respon terjadi secara berulang dan sama maka
ini yang disebut sebagai peneguhan.
Sedangkan menurut Barlund yang dimaksud dengan komunikasi dalam konteks
psikologi adalah perbuatan dan kesadaran manusia sebagai respon motor-motor urat syaraf yang
dapat memeproleh dan mengubah suatu stimulus.
Pendekatan psikologi terhadap komunikasi terdiri dari 3 asumsi yang
meliputi :
a.
Asumsi pertama : subjektivitas manusia
berada secara bebas dalam bidang stimulus yang mereka terima maupun yang mereka
hasilkan. Titik berat asumsi ini menekankan bahwa perilaku manusia dalam
berkomunikasi merupakan hasil dari penerimaan suatu stimulus. Teori ini
menekankan pada rumusan sederhana S – R (stimulus respon )
b.
Asumi yang kedua bahwa setiap orang
dapat memodifikasi setiap stimulus yang diterimanya. Perilaku manusia dalam
komunikasi semula dilukiskan sebagai sesuatu yang sederhana S – R, namun respon
sesungguhnya juga dimodifikasi oleh organisme ( O ) yang bersifat aktif
mengolah stimulus yang datang. Rumusan asumsi disini adalah S – O – R
c. Asumsi ke tiga bahwa persepsi yang
datang bersama stimulus diterima secara selektif karena organisme membuat
pilihan terhadap apa yang perlu direspon akibat pilihannya terhadap stimulus
yang dipersepsi. Ini terjadi karena kmanusia sadar akan perbedaan konsekuensi
yang diterimamnya apabila memberikan respon yang berbeda-beda pula.
Penekanan pada asumsi ke tiga di sini adalah berorientasi pada S – O – R
– C (consequence)
Penggunaan psikologi komunikasi
Penggunaan psikologi komunikasi ditujukan
untuk tercapainya komunikasi yang efektif. Komunikasi adalah kegiatan untuk mencapai kebersamaan
makna, sementara manusia yang melakukan komunikasi terdiri dari banyak latar
belakang field expereince yang berbeda termasuk latar belakang
kejiwaannya. Oleh karena itu mengapa psikologi komunikasi menjadi penting untuk
diterapkan dalam berkomunikasi. Yang dimaksudkan dengan Komunikasi efektif menurut Steward L Tubbs dan Sylvia Moss meliputi :
a. pengertian : adalah penerimaan yang
cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator.
b. Kesenangan pada dasarnya
komunikasi bukan sekedar penyampaian informasi saja dan membentuk adanya
saling pengertian, namun komunikasi juga ditujukan untuk mendapatkan kehangatan
dalam interaksi dengan informasi atau pesan yang menyenangkan orang lain.
c. Mempengaruhi sikap : domain utama proses
komunikasi sesungguhnya adalah mempengarhi sikap orang lain, untuk dapat
mempengaruhi orang lain maka diperlukan suatu pendekatan psikologis berupa emotional appeals, ini bisa dilakukan apabila dalam
komunikasi melakukan pendekatan psikologis.
d. Hubungan sosial yg baik : komunikasi
ditujukan untuk mencipatakan hubungan sosial yang terbina dengan baik.
Pada konteks berserikat dan berasosiasi (inclusion) maka diperlukan
komunikasi untuk bisa meneguhkan hubungan antar anggota kelompok. Pada konteks
ingin menguasai dan dikuasai (control) maka dinbutuhkan pula komunikasi
anak ingin dikontrol dan dikendalikan oleh orang tuannya dan orang tua ingin mengenadlikan
ankanya ini bida terwujud melalui komunikasi. Sementara itu pada konteks affectionyaitu ingin dicintai dan mencintai perlu
mutlak komunikasi agar kebutuhan tersebut dapat terungkapkan.
e. Tindakan : mempengaruhi orang lain dapat
berhasil apabila orang tersebut melakukan tindakan nyata seperti apa yang di
inginkan dan ini merupakan indikator terkahir selain empat item terurai di
atas. Tindakan merupakan akumulasi dari rsoses komunikasi dan ini
memerlukan pengetahuan mekanisme faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi
tindakan seseorang.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar